tugas pra uas pp
Fisika, Apersepsi, dan Peran Guru
Oleh : Khotijah
085741762025
Mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika UIN Walisongo
Semarang
Fisika adalah ilmu tentang alam. yang mempelajari
unsur-unsur dasar pembentuk alam semesta, gaya-gaya yang bekerja
di dalamnya, dan akibat-akibatnya; mencakup rentang yang luas: dari partikel sub atom pembentuk semua materi sampai
kelakukan alam semesta sebagai suatu kesatuan kosmos.
Salah satu kesuksesan ilmu Fisika dalam dunia pendidikan di Indonesia
yaitu fisika berhasil membuat peserta didik takut jika mendengar kata-kata
fisika. Dalam hal ini fisika seolah-olah menjadi sosok yang menyeramkan dalam
dunia persekolahan. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri karena pada kenyataan siswa
disekolah SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (sekolah Menengah Atas), serta
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), bahkan di Perguruan Tinggi.
Banyak siswa beranggapan
bahwa guru fisika itu galak, kiler, banyak memberikan tugas. Sebenarnya sama saja dengan guru yang lain,
"Guru" bukan sekedar sosok seseorang yang berdiri didepan kelas dan
mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik/siswa. Pepatah yang mengatakan guru "digugu dan
ditiru" "Guru kencing berdiri
murid kencing berlari" ini tidak hanya kebetulan. Mampukah
kita menjadi sosok yang bisa digugu dan ditiru..?. Oleh karena itu, untuk mengajarkan fisika kepada
siswa, kita harus bisa menumbuhkan sikap optimis kepada siswa dengan cara
memasukkan pengalaman-pengalaman yang dialami serta mengaitkan hal tersebut
dengan fisika. selain dapat memahamkan siswa melalui apersepsi juga kita
menanaman nilai-nilai seperti sikap jujur, rasa ingin tau, dan rasa syukur
serta melatih keterampilan siswa. Mari kita
berupaya untuk menjadi guru sejati yang bisa menjiwai prinsip "sejatining
guru".
Munif Chatib (Gurunya Manusia, 2011:77) menyatakan bahwa
menit-menit pertama dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk
satu jam pembelajaran selanjutnya. Pada menit-menit pertama itulah apersepsi
bisa dilaksanakan. Salah satu teknik apersepsi yang bisa dilakukan adalah Fun
Story atau cerita lucu. Fun story atau cerita lucu yang disampaikan oleh guru
pada 5 menit sebelum belajar dimulai akan dapat membuat otak anak siap untuk
belajar. Dengan cerita lucu anak akan merasa relaks dan senang yang ditandai
dengan rona wajah yang ceria, tersenyum, bahkan tertawa. Kondisi tersebut
sebagai Zona Alfa. Kondisi alfa adalah tahap paling iluminasi (cemerlang)
proses kreatif otak seseorang. Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi paling
baik untuk belajar. Sebab, neuron (sel saraf) sedang berada dalam suatu
keseimbangan. Yaitu, ketika sel-sel saraf seseorang melakukan tembakan impuls
listrik secara bersamaan dan juga istirahat secara bersamaan sehingga timbul
keseimbangan yang mengakibatkan kondisi relaksasi seseorang. Fun Story bisa diperoleh
dengan berbagai cara. Seperti, dari pengalaman pribadi, cerita dari pengalaman
orang lain, buku-buku humor, dan internet. Yang terpenting ada kemauan kuat
dari guru untuk mendapatkannya, sehingga kita dapat menarik siswa untuk masuk
ke dunia yang kita ciptakan dikelas belajar fisika menjadi mudah dan
menyenangkan. kita juga dapat menyatukan dua dunia yang berbeda yaitu dunia
siswa dan dunia pendidik. Selain itu, kita juga bisa menciptakan atmosfir,
karena pada dasarnya siswa berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Dalam
hal ini guru harus kreatif dalam memilih
kalimat yang dapat memotifasi siswa serta menggunakan bahasa yang mudah
untuk dipahami serta dapat menumbuhkan semangat untuk belajar fisika, kita juga
dapat memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa dapat bersemangat dalam
mempelajari fisika . dengan sikap siswa yang sudah tertrik dengan persepsi awal
yang diberikan maka secara berangsur-angsur siswa akan menyukai dan antusias
dalam kegiatan pembelajaran fisika.
karena menarik minat dan antusias siswa maka
secara tidak langsung siswa menjadi lebih mudah untuk memahami tentang
konsep-konsep fisika dan ilmu-ilmu fisika.
Memberikan apersepsi kepada peserta didik diawal kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu peran guru dalam kegiatan belajar mengajar. Apersepsi adalah penghayatan tentang segala
sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide-ide baru. Secara umum fungsi
apersesi dalam dunia pendidikan yaitu untuk mengaitkan apa yang diketahui atau
apa yang pernah dialami oleh siswa dengan apa yang akan dipelajari.
Apersepsi merupakan hal sederhana, namun dalam prakteknya yang
kadang-kadang hampir tidak diperhatikan oleh pendidik dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, perlu diketahui bahwa sebenarnya apersepsi tersebut
merupakan suatu hal yang kecil dan sederhana namun sangat bermanfaat didalam
kegiatan belajar mengajar disekolah. Melakukan apersepsi tidaklah mudah.
Kesulitannya, bukan hanya disebabkan oleh kurangnya penguasaan guru terhadap
apersepsi, tapi juga banyak guru yang beranggapan bahwa penguasaan apersepsi
hanya berpengaruh kecil terhadap proses pembelajaran. Karenanya, tidak sedikit
guru yang ketika masuk kelas langsung mengajarkan materi pelajaran.(*)
Komentar
Posting Komentar